Membuka bisnis franchise sangat cocok untuk kamu pebisnis pemula. Soalnya, produknya sudah memiliki reputasi sehingga akan lebih mudah bagimu menjangkau target pasar. Bahkan, kamu pun tidak perlu lagi kebingungan mencari ide untuk tema bisnis karena tinggal menjalankan bisnisnya. Palingan, kamu hanya butuh menyiapkan aplikasi kasir online untuk memudahkan transaksi bisnis.
Supaya semakin mantap, yuk, ketahui dahulu sejarah dibalik bisnis franchise yang sekarang semakin menjamur di Indonesia. Cekidot!
Sejarah Franchise di Dunia
Menurut hasil lansiran dari website Gramedia, asal kata franchise adalah “franchir” artinya “bebas”. Kata ini berasal dari bahasa Prancis Kuno. Mulanya, franchise sendiri merupakan hak istimewa yang diberikan oleh raja, pemerintah daerah, dan gereja untuk menjaga ketertiban.
Di masa itu, pengadilan memberikan kuasa pada seseorang untuk melakukan semua kegiatan yang berhubungan dengan bisnis dan menguasai pasar. Seiring waktu, muncul peraturan dalam European Common Law yang mengatur franchise. Kemudian, konsep ini pun mulai diterapkan pada masa kolonial.
Di mana, penguasa lokal diberikan wewenang untuk mengadakan pameran dan pasar. Bahkan, Raja Eropa semakin memperluas konsep franchise untuk berbagai kegiatan bisnis. Barulah, sekitar tahun 1840an franchise mulai terkenal di Jerman, di negara ini franchise diartikan sebagai hak khusus untuk menjual makanan dan minuman.
Lalu, di Amerika Serikat, konsep bisnis ini baru dikenal tahun 1951. Di negara ini, franchise pertama kali diterapkan oleh perusahaan mesin jahit Singer ketika membuat perjanjian. Perusahaan ini mulai mencari pebisnis yang tertarik memegang lisensi mesin jahit Singer di berbagai wilayah.
Pebisnis (pemegang lisensi) tersebut juga diwajibkan untuk mengajarkan customer memakai mesin jahit dan lain sebagainya. Sampai pada akhirnya, perusahaan tersebut memproduksi mesin jahit dalam jumlah banyak. Konsep ini juga diikuti oleh perusahaan bensin, mobil, dan bir.
Sejarah Franchise di Indonesia
Di Indonesia, franchise diartikan sebagai “waralaba” dan pertama kali dikenalkan pada publik oleh Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (LPPM). Pertamina adalah perusahaan pertama di Indonesia yang mengaplikasikan konsep bisnis franchise ini, kemudian disusul oleh Jamu Nyonya Meneer.
Sekitar tahun 1990an, International Labour Organization (ILO) menyarankan pemerintah Indonesia menjalankan bisnis dengan sistem franchise karena dianggap menguntungkan dan dapat membantu memperluas lapangan pekerjaan. Maka dari itu, tanggal 22 November 1991, Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI yang dibantu ILO mendirikan AFI (Asosiasi Franchise Indonesia).
Kemudian, pada tahun 1995 didirikan pula Asosiasi Restoran Waralaba Indonesia (ARWI)—yang bertujuan untuk mengembangkan SDM berkualitas lewat pengembangan informasi dan inovasi usaha restoran. Pengembangan yang dilakukan mencakup; gizi pengawetan, kesehatan, manajemen pelayanan, peralatan masak, kemasan, dan teknologi makanan.
Demikian ulasan singkat mengenai sejarah bisnis franchise. Gimana, tertarik terjun di bisnis ini?