Moda transportasi udara jadi pilihan banyak traveler saat ini. Moda transportasi udara atau penerbangan diklaim lebih cepat dan juga nyaman. Namun, dalam perjalanan udara yang semakin aman tiap tahun bukannya tanpa masalah.
Beberapa pesawat mengalami kejadian yang sangat menyedihkan yaitu terjatuh. Meski persentasenya sangat kecil, beberapa pesawat sering dalam keadaan darurat dan berbahaya. Para traveler harus siap dengan keadaan tersebut.
Meski mendapat penjelasan oleh pramugari soal keadaan darurat, banyak traveler belum tahu cara menyelamatkan prosedur dalam menyelamatkan diri. Seperti dilansir , pilot Patrick Smith menjelaskan dalam bukunya Cockpit Confidential, saat evakuasi ada satu yang sering diabaikan penumpang. Saat keadaan darurat penumpang diminta untuk meninggalkan koper dan barang barangnya untuk dievakuasi.
Namun, beberapa penumpang malah mencoba mengambil barang barangnya. Padahal satu hal penting saat diminta untuk mengevakuasi pesawat adalah meninggalkan semua barang barang. "Dalam beberapa keadaan darurat baru baru ini di darat, termasuk setidaknya tiga kasus pesawat yang terbakar, banyak penumpang terlihat keluar dengan membawa barang bawaan yang berat," tulis Smith.
Menurut Smith, itu sangat berbahaya karena menghambat evakuasi. “Aku tidak bisa terlalu menekankan betapa tidak amannya ini. Bagasi memperlambat orang, menghalangi akses mereka ke lorong dan dan mengubah jalan keluar menjadi hal yang mematikan," katanya. Menurutnya, pramugari sudah memperingatkan untuk meninggalkan barang tapi banyak traveler mengabaikannya.
Smith berharap evakuasi bisa dilakukan dengan serius. "Bayangkan sebuah evakuasi yang dimulai dengan tertib dan tenang tetapi kemudian berubah menjadi teror setelah asap atau kebakaran terjadi," kata Smith. Sebuah studi oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional di Inggris pada 2000 menemukan hampir 50 persen orang dalam evakuasi pesawat komersial mencoba mengambil tas.
Motivasi utama para penumpang adalah mengambil uang, dompet, atau kartu kredit, kunci rumah dan barang berharga lain. "Tidak ada orang yang berteriak, dan ada jalan keluar gila gilaan untuk keluar, tapi lorongnya tersumbat dengan koper dijatuhkan oleh penumpang yang panik," kata Smith. Smith juga menjelaskan dalam bukunya, ada alasan mengapa banyak pilot memberikan penjelasan terbatas ketika ada sesuatu yang salah di pesawat.
"Kami juga diminta untuk tidak menggunakan bahasa yang berpotensi menakutkan atau kata kunci yang mengkhawatirkan" kata Smith.