Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali merombak direksi dan dewan komisaris BUMN Karya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Erick mencopot Tumiyana dari jabatan direktur utama digantikan oleh Agung Budi Waskito. Sebelum diangkat menjadi direktur utama, Agung menjabat sebagai Direktur Operasional I.
Posisi baru Direksi dan Komisaris Wijaya Karya disepakati dalam apat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019 di Jakarta, Senin (8/6/2020). Sekretaris Perusahaan Wika Mahendra Vijaya mengatakan RUPST berlangsung dengan tetap mengacu pada protokol pencegahan Covid 19 di antaranya melakukan pengukuran suhu badan, penyediaan hand sanitizer dan pemberlakuan physical distancing. "Pada mata acara ke 9, RUPST menyetujui usulan perubahan pengurusan Perseroan dengan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang baru," kata Mahendra.
Berikut susunan direksi dan dewan komisaris Wijaya Karya yang baru: Direktur Utama : Agung Budi Waskito Direktur Keuangan : Ade Wahyu Direktur Quality, Health, Safety and Environment : Rudy Hartono Direktur Human Capital dan Pengembangan : Mursyid Direktur Operasi I : Hananto Aji Direktur Operasi II : Harum Akhmad Zuhdi Direktur Operasi III : Sugeng Rochadi Komisaris Utama : Jarot Widyoko Komisaris : Edy Sudarmanto Komisaris : Firdaus Ali Komisaris : Satya Bhakti Parikesit Komisaris Independen : Adityawarman Komisaris Independen : Harris Arthur Hedar Komisaris Independen : Suryo Hapsoro Tri Utomo
Hingga April 2020, Wika telah mencatatkan kontrak baru sebesar Rp2,83 Triliun yang mana sebagian besarnya disumbangkan oleh sektor Industri dan disusul dengan Infrastruktur & Building, Property, dan didukung pula oleh sektor Energy dan Industrial Plant. Dari segi ownership, mayoritas dari kontrak baru tersebut berasal dari swasta, disusul dengan pemerintah dan sebagiannya lagi merupakan buah dari sinergi BUMN. "Dengan kontrak baru tersebut, Wika kini telah memiliki kontrak dihadapi sebesar Rp80,68 Triliun. Ini menjadi tanggung jawab kita untuk bisa menjawab kepercayaan yang diberikan oleh publik dengan strategi yang tepat,” terang Mahendra.