Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, disarankan tidak perlu buru buru kembali ke lintasan lantaran kans juaranya sudah pupus. Rencana Marc Marquez untuk mempertahankan gelar juara pada MotoGP 2020 menemui jalan terjal setelah terpaksa absen sejak seri balap kedua. Marc Marquez harus menepi setelah mengalami cedera patah tulang lengan kanan saat turun pada balapan perdana MotoGP 2020 di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Saat kejuaraan musim ini tinggal menyisakan enam balapan, belum ada tanda tanda Marc Marquez akan kembali berlomba. Situasi tersebut membuat The Baby Alien hampir dipastikan tidak akan mampu mengejar selisih poin untuk mempertahankan gelar juaranya. Kepala kru Marc Marquez, Santi Hernandez, bersikap realistis saat ditanya mengenai peluang sang pembalap untuk merebut titel juara musim ini.
"Secara logika kami sudah tidak mempunyai harapan lagi pada kejuaraan dunia musim ini," kata Santi Hernandez, dilansir BolaSport.com dari Moto.it . Hernandez pun menilai Marc Marquez tidak perlu terburu buru untuk kembali ke lintasan. Akan lebih berfaedah jika dia memulihkan kondisinya hingga 100 persen. "Marc harus harus bekerja hari demi hari dan tak perlu terburu buru, tetapi jelas dari semua perilakunya bahwa penantian itu akan berakhir," ucap Santi Hernandez.
"Saya akan menunggunya sampai telepon ini berdering, itu akan menjadi sinyal bahwa dia akan kembali." "Saya siap, namun kembali hanya untuk membalap lagi tidak masuk akal. Kondisinya harus pulih 100 persen dan tidak perlu mengambil risko yang tidak perlu," imbuhnya. Dalam kesempatan yang sama, Santi Hernandez merasa aneh karena belum ada seorang pebalap yang secara konsisten bisa meraih kemenangan.
Saat ini posisi puncak klasemen sementara pembalap MotoGP 2020 masih dipegang oleh Fabio Quartararo (Petronas Yamaha) dengan torehan total 108 poin. Dibandingkan musim lalu, pencapaian sang pemuncak klasemen setelah delapan balapan tersebut terbilang kecil. Pada titik yang sama, Marquez memuncaki klasemen dengan torehan 160 poin. Adapun raihan 108 poin 'hanya' cukup untuk bertengger di posisi ketiga.
"Aneh bahwa setelah delapan balapan tidak ada pemimpin sejati yang mampu mengalahkan semua pembalap," ucap Santi Hernandez. "Selain itu ini bisa menjadi bukti bahwa rival utama Marc Marquez terlena karena dia tidak bisa ikut balapan," katanya.