Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kemungkinan besar vaksin virus corona atau Covid 19 akan tersedia pada akhir tahun ini. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan solidaritas dan komitmen politik semua pemimpin negara di dunia untuk memastikan distribusi vaksin yang merata ketika tersedia. "Kita akan membutuhkan vaksin dan ada harapan pada akhir tahun ini kita mungkin memiliki vaksin. Ada harapan," kata Tedros dalam sambutan terakhir kepada Dewan Eksekutif WHO seperti dilansir Reuters, Rabu (7/10/2020).
Sembilan vaksin eksperimental berada dalam peninjauan fasilitas vaksin global COVAX di bawah kordinasi WHO yang bertujuan untuk mendistribusikan 2 miliar dosis pada akhir 2021. Pertemuan dewan dua hari guna meneliti respons global terhadap pandemi, mendengar suara atau masukan dari negara negara anggota termasuk Jerman, Inggris dan Australia untuk reformasi memperkuat badan PBB. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengkritik kerasa peran WHO dalam krisis kesehatan ini.
Bahkan Trump menuduh WHO terlalu dekat dengan China serta tidak melakukan cukup banyak hal untuk mempertanyakan tindakan Beijing akhir tahun saat virus pertama kali muncul di Wuhan. Sejauh ini terdapat 168 negara di dunia telah bergabung dengan fasilitas COVAX. Namun tidak ada negara negara besar seperti China, Rusia dan Amerika Serikat bergabung dalam fasilitas COVAX yang akan mengirimkan 2 miliar dosis vaksin ke seluruh dunia pada akhir tahun depan.
Meskipun demikian sekitar 64 negara kaya telah mendaftar dalam fasilitas tersebut. Sebelumnya, sebuah sumber pemerintah Rusia mengatakan kepada Reuters tidak perlu bagi negaranya untuk mengambil bagian dalam program ini karena sedang mengembangkan dan memproduksi vaksinnya sendiri. "Namun demikian, kami tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa vaksin kami di masa depan akan ditawarkan kepada peserta COVAX," kata sumber itu.
Kementerian kesehatan Rusia tidak berkomentar terkait tidak bergabung dalam COVAX. Meskipun demikian WHO terus memperingatkan seluruh negara agar warganya mematuhi protokol kesehatan. Sejauh ini, WHO mencatat pengujian vaksin baru mencapai fase ketiga.
Sehingga, vaksin Covid 19 versi sempurna belum ada hingga saat ini. Karenanya, WHO mengimbau agar negara negara menerapkan aturan ketat untuk menegakkan protokol kesehatan berupa penggunaan masker, menjaga jarak sosial (social distancing), mencuci tangan, memakai masker di ruang publik dan transportasi publik. WHO pun meminta negara negara untuk memperbanyak pengujian Covid 19.
“Pesan kami kepada Pemerintah dan masyarakat jelas: “lakukan semua (protokol kesehatan),” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebagaimana dilansir Reuters beberapa waktu lalu. Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona.